Asuransi Kitabisa Gelar Workshop SalingJaga Ibu Berdaya Yogyakarta

Sebagai warga Jogja tentu saya menjadi orang yang beruntung. Dimana ada cukup banyak privilege selama berada di Kota Istimewa ini. Dan salah satunya tentu saja dengan berkesempatan mengikuti workshop SalingJaga Ibu Berdaya beberapa waktu lalu.

Workshop ini diselenggarakan Asuransi Kitabisa dalam upaya memberikan literasi keuangan yang baik kepada masyarakat Jogja dan sekitarnya. Sebelum di Jogja mereka telah menggelar acara serupa di Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Jogja menjadi kota ke-4 dan kota terakhir adalah Semarang.

Di Jogja tema diambil adalah Kelola Keuangan, Persiapkan Kematian dengan Tenang dan Penuh Kesadaran. Mengajak para ibu tidak saja cerdas dalam mengelola keuangan, akan tetapi juga bagaimana mengelola emosi dan mempersiapkan masa depan.

Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium kampus Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta yang ada di ringroad barat. Acara dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB.

Selain menghadirkan pakar perencana keuangan Annisa Steviani, kita bisa juga memboyong CEO Kitabisa Vikra Ijas dan psikolog Ayu Tirto. Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB. Selama itu pula berbagai materi dan informasi penting disampaikan.

Persiapan Kematian sebagai Keharusan

Kematian menjadi satu hal yang pasti daripada masa depan itu sendiri dan oleh karenanya hal ini benar-benar harus disiapkan. Tidak ada seorang pun akan tahu kapan ia akan berpulang akan tetapi hal ini sebuah keniscayaan 

Dengan persiapan yang baik maka semua akan terasa lebih mudah dan tidak memberi beban berlebih pada keluarga ditinggalkan. Bukan cerita yang aneh kemudian bila ditemukan ada salah satu keluarga meninggal dan selanjutnya kebingungan bagaimana mengurus jenazahnya.

Lagi cerita bagi keluarga yang telah berpikir dan menyiapkan pada hal tak diinginkan ini maka semua akan menjadi lebih ringan. Tak ada gejolak dan drama yang tidak perlu dalam prosesnya.

Annisa menegaskan bahwa masa depan itu bukan hanya berbicara tentang pendidikan anak, tabungan, investasi, dan persiapan pensiun semata. Namun asuransi jiwa kini juga menjadi bagian dari upaya menyiapkan masa depan dan situasi tidak terduga.

Dengan cara ini tentu tata kelola keuangan akan lebih baik dan stabilitas keuangan akan terjaga. Pada akhirnya ketenangan dalam menjalani kehidupan benar-benar akan dirasakan seluruh anggota keluarga tanpa kecuali.

Asuransi Kitabisa sebagai Jawaban

Guna menjawab itu semua maka Asuransi Kitabisa kini hadir ditengah-tengah masyarakat. Menjadi jawaban atas kondisi tidak terduga yang akan membantu semua pihak.

Menurut CEO Kitabisa Vikra Ijas asuransi jiwa menjadi salah satu wujud warisan kebaikan dan tanda sayang untuk keluarga. Bagaimana kemudian asuransi ini akan melindungi keluarga dari efek kehilangan penghasilan pada saat ada anggota keluarga yang meninggal.

Artinya mereka yang mengikuti program asuransi jiwa telah mewariskan kebaikan untuk keluarga dan sesama. Hal ini tidak lepas dari manfaat dari asuransi itu sendiri sebagai upaya gotong royong bagi pihak lain.

Dalam kesempatan ini Vikra pun menyampaikan data bahwa Indonesia senantiasa menjadi negara paling dermawan di seluruh dunia. Harusnya energi positif ini bisa disalurkan untuk membantu sesama, mereka yang membutuhkan.

Yang menarik konsep dari Asuransi Kitabisa ini sesuai dengan konsep syariah. Konsep yang dijunjung tinggi dalam agama Islam dan tidak memberatkan.

5 Senses Experience  

Yang tak kalah menarik selain ada pemaparan materi dari para ahli ada juga 5 sense experience. Di mana Ayu Tirto selaku psikolog akan memberikan sesi 5 senses experience.

Melatih panca indra untuk tetap berfungsi optimal dengan musik meneduhkan. Pelan tapi pasti indra yang ada mulai dari mata, hidung, kulit, telinga, dan mulut dilatih untuk merasakan berbagai nikmat yang masih ada hingga saat ini.

Kegiatan yang menyegarkan jiwa, hati dan pikiran ini terasa begitu cepat. Membuat kami semakin bersyukur atas nikmat Tuhan yang telah diberikan hingga saat ini.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB dan kegiatan harus berakhir. Dari kegiatan selama setengah hari ada banyak insight yang bisa didapat dan dibawa pulang.

Berbagi :