Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Petani Milenial Sulap Pertanian Organik Menjadi Gaya Hidup Masa Depan

Gaya hidup sehat saat ini telah menjadi pilihan bagi banyak orang. Oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk memulai gaya hidup sehat.

pertanian organik
suryamalang.com

Tidak cukup hanya mengonsumi aneka makanan yang sehat. Namun ada diantara mereka yang cukup ekstrim, salah satunya dengan menyediakan aneka bahan atau kebutuhan tersebut secara mandiri.

Salah satu hal “gila” ini dilakukan oleh seorang perempuan yang diketahui bernama Maya Stolastika Boleng. Alumni sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini mulai merasa harus menjalani gaya hidup sehat saat belajar yoga di Bali.

Dalam satu kesempatan di tahun 2007 ia menikmati segelas jus wortel yang menurutnya teramat segar. Sayur kaya vitamin ini berbeda dengan sayur kebanyakan yang biasa dikonsumsi.

Karena penasaran maka ia pun bertanya kepada instruktur yoga tersebut. Usut punya usut, wortel tersebut ditanam dengan cara yang unik, dimana dalam prosesnya tidak menggunakan pestisida maupun pupuk, alhasil wortel organik pun didapat.

Budidaya Secara Mandiri

Berangkat pada kebutuhan tersebut maka Maya pun menanam aneka sayur dengan cara organik. Tidak mudah karena butuh proses panjang dan hasil didapat pada awal mula tidak seperti yang diharapkan.

Terlebih secara latar belakang pendidikan Maya bukan orang pertanian. Beruntung berbagai informasi seputar budidaya tanaman organik begitu mudah didapat di youtube.

Maya percaya bahwa produk ini jauh lebih baik daripada sayur dan buat yang telah terkontaminasi zat kimia. Oleh karenanya wajar bila kemudian ia harus mengeluarkan effort lebih untuk mendapatkannya.

Untuk sampai pada titik ini, Maya harus jatuh bangun. Setidaknya ada 3 kegagalan besar yang pernah dialami dan salah satunya ia harus rela menahan lapar karena uang yang ada telah digunakan untuk invest budidaya tanaman organik. 

Tak hanya itu, Maya pun pada awal merintis tidak tahu cara menentukan harga dan kelak hasil panen hendak dijual kemana. Semua itu menjadi ongkos belajar bagi Maya karena dengan adanya pengalaman kurang mengenakan maka ia bisa lebih baik lagi. 

Bahkan dalam satu kesempatan Maya sempat harus berhenti budidaya dan bekerja pada orang lain. Namun karena kecintaan pada produk organik membuat Maya bangkit dan semangat lagi.

Mojokerto menjadi kota yang dipilih untuk budidaya tanaman organik. Ia ingat betul di tahun 2017 membuka lahan seluas 1 hektar di Jalan Mawar, Dusun Sembong, Desa Claket, Kecamatan Pacet berkat pertolongan seorang kawan.

Lahirnya Twelve's Organic

Twelve's Organic
nu.or.id
Belajar dari semua kegagalan yang ada, budidaya dijalankan kian baik. Salah satunya dengan fokus pada pemasaran dan ia pun memilih Twelve's Organic sebagai brand yang digunakan.

Kali ini ia pun tidak jalan sendiri tapi sudah bersinergi dengan beberapa petani yang ada di Pacet. Selain ada aneka sayur organik mereka pun budidaya buah secara organik.

Pertemuan rutin pun dijalankan, selain untuk memberi edukasi tentang pentingnya proses budidaya organik para petani pun bisa belajar banyak hal. Terutama berkaitan dengan standar produk yang dihasilkan sehingga benar-benar diterima pasar dengan baik.

Hasil pertanian yang ada pun tidak saja dikonsumsi rumah tangga semata. Akan tetapi juga dijual ke supermarket dan restoran.

Pemasaran online dijalankan guna menjangkau pasar yang lebih luas. Dan hasilnya produk Twelve's Organic kini tidak saja ditemukan di Jawa Timur tapi bisa ditemukan hingga keluar Pulau Jawa.

SATU Indonesia Awards

Berkat kerja kerasnya selama ini Maya pun menjadi salah satu penerima anugerah SATU Indonesia Awards di tahun 2019 untuk kategori lingkungan. Ia layak menjadi Petani Organik Milenial dari Flores yang mampu menginspirasi anak muda di seluruh Indonesia.

Apapun jenis kelamin yang ada maupun latar belakang pendidikan yang ada tidak menyurutkan niat untuk menjadi seorang petani. Terlebih negara kita berada di sekitar garis khatulistiwa yang mendapat sinar matahari dengan sangat baik.

Ia tidak hanya sukses menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. Namun lebih dari itu juga mampu hadirkan produk berkualitas dengan tetap menjaga kelestarian alam.

Posting Komentar untuk "Petani Milenial Sulap Pertanian Organik Menjadi Gaya Hidup Masa Depan"