Kampung Lali Gadget, Beneran Ada lho
Belum lama ini saya menemukan sebuah kampung yang cukup unik di instagram. Kampung tersebut bernama Kampung Lali Gadget atau bila disederhanakan dapat dipahami sebagai kampung tanpa internet.
Amanah Nur Asiah/Basra |
Satu kampung yang akan mengajak seluruh warga untuk beraktivitas tanpa adanya internet. Dan siapa sangka kampung ini begitu diminati, terutama oleh mereka yang sesaat ingin melupakan hiruk pikuk yang ada.
Tak perlu waktu lama saya pun scrol lebih dalam laman instagram @kampunglaligadget dan menemukan berbagai fakta menarik yang ada didalamnya. Seolah menjadi mesin waktu dimana kita bisa hidup seperti beberapa belas tahun yang lalu.
Mengulang masa kanak-kanak dengan aneka permainan yang menantang. Tidak hanya adu otot dan kekuatan tapi juga adu skill dalam memainkan permainan yang ada.
Berada benda yang ada disekitar bisa disulap menjadi aneka permainan yang menarik dan atraktif. Sebagai contoh dari daun saja bila cukup kreatif maka akan menjadi belasan permainan yang langsung bisa dimainkan, mulai dari mahkota, topi, tas, keris, bola dan masih banyak lagi.
Sosok di Balik Kampung Lali Gadget
Kampung Lali Gadget tidak hadir begitu saja tapi ada peran seorang pemuda yang diketahui bernama Achmad Irfandi. Kampung Lali Gadget lahir secara resmi pada 1 April 2018 di Dusun Bendet, RT: 02/03, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Hadir atas adanya kegelisahan dimana ia melihat banyak anak yang tak bisa lepas atau kecanduan gadget. Pria yang sering disapa Irfandi ini berpendapat harus ada tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini atau bila tidak akan semakin banyak anak yang kecanduan gadget.
Butuh satu ruang dimana anak-anak kemudian bisa lepas dari gadget dan tetap bisa produktif. Harus ada tempat dimana anak-anak bisa melakukan banyak hal produktif dan lepas dari dunia maya.
Berbagai Kegiatan Tanpa Gadget Dihadirkan
radarjatim.id |
Selain itu kegiatan membaca buku cetak kian diperkenalkan. Lambat laun mereka yang berada di Kampung Lali Gadget pun merasa nyaman dan jumlahnya kian bertambah.
Kini jumlah kegiatan pun makin banyak dan bisa disesuaikan dengan keinginan peserta. Namun yang menjadi titik poin selain sejenak lupa dengan gadget anak-anak juga bisa berolahraga dan bersosialisasi dengan teman sebaya.
Dapat dibayangkan kengerian bila anak-anak sudah kecanduan gadget. Bukan hanya akan merusak mata dan anak saja tapi lebih dari itu akan mengurangi rasa empati kepada sesama.
Menjadi Daya Tarik Wisata Edukasi
Irfandi mungkin tak pernah menyangka bila apa yang dulu digagas akan begitu diminati. Terutama saat ini banyak orang tua yang mulai menyadari bahaya gadget bagi anak-anak.
Kehadiran Kampung Lali Gadget ini pun menyebar ke berbagai wilayah. Tak ayal banyak orang tua yang datang bersama buah hati untuk bersenang-senang di desa ini.
Saat ini aneka kegiatan dan permainan pun telah disiapkan guna menyambut para tamu yang ada. Di lihat dari laman instagram mereka setidaknya saat ini yang bisa dilakukan antara lain liburan tanpa HP, membuat aneka mainan, belajar budaya, bermain karakter dan masih banyak lagi.
Berbagai permainan tradisional pun telah disiapkan. Tentu menjadi sesuatu hal yang harus dicoba saat berkunjung. Atau bagi mereka yang ingin berkebun tentu bukan sesuatu hal yang sulit.
Mereka tidak saja siap menerima tamu yang berkunjung. Namun bisa juga diundang ke sekolah untuk melakukan berbagai permainan menarik dan terbebas dari gadget.
Tentu semua itu bukan hanya tentang bagaimana sesaat hidup tanpa gawai. Namun bagi masyarakat setempat bisa jadi akan menjadi lahan kehidupan.
Semisal bila ada cukup banyak rombongan yang datang dari luar kota dan berlibur dalam jangka waktu beberapa hari. Tentu ekonomi masyarakat sekitar akan ikut terdongkrak baik itu karena ada yang menginap maupun kulineran.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Setempat
Irfandi meyakini sukses Kampung Lali Gadget bukan atas peran tunggal. Namun ada banyak pihak terlibat, terutama warga kampung dan pemerintah setempat. Tanpa dukungan dari berbagai pihak Kampung Lali Gadget tentu tidak akan ada.
Berkat hal baik yang dimulai dan memberi manfaat bagi banyak pihak, Irfandi menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2021. Dan hal ini baginya bukanlah tujuan akhir tapi menjadi tonggak untuk kemudian lebih bisa memberi yang terbaik bagi masyarakat.
Ia meyakini bahwa hal besar bisa dimulai dari hal kecil dan itu telah dibuktikan dengan adanya Kampung Lali Gadget. Semua orang pun bisa turut berkontribusi pada bangsa dan negara sesuai dengan bidang masing-masing.
Posting Komentar untuk "Kampung Lali Gadget, Beneran Ada lho"