Emission Reduction Management: Konsep dan Implementasi

Pengurangan emisi menjadi salah satu isu global yang menjadi tantangan setiap negara. Bagaimana kemudian Emission Reduction Management bisa diterapkan dalam segala lini.

 

pixabay.com

Bukan hanya pada mereka yang memiliki usaha besar. Namun patut pula diberlakukan pada usaha skala kecil. Sudah sepantasnya setiap individu memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengurangan emisi dan zat berbahaya.

Emission Reduction Management menjadi salah satu aspek utama dalam upaya tata kelola lingkungan yang berkelanjutan. Suatu manajemen komprehensif yang harus dilakukan untuk menjaga bumi tetap baik-baik saja.

Fokus utama dari kegiatan ini tentu saja untuk mengurangi jumlah polutan yang dilepaskan ke atmosfer. Kandungan ini tidak saja merusak bumi dan isinya tapi juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup.

Agar tidak salah kaprah dalam memahami Emission Reduction Management maka ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Penilaian Emisi

Hal pertama yang harus dilakukan tentu saja melakukan penilaian emisi. Terutama berkaitan dengan berapa banyak polutan yang dihasilkan dan kemudian bagaimana bisa ditekan sedemikian rupa.

Dengan melakukan penilaian yang tepat maka tindakan yang akan dilakukan pun akan tepat sasaran. Terutama berkaitan dengan jenis dan jumlah emisi yang tercipta atau dihasilkan.

2. Identifikasi Sumber Emisi

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi. Darimana sumber-sumber utama emisi tercipta. 

Apakah dari pembakaran industri, kendaraan, pembuangan limbah atau sumber-sumber lainnya. Sebisa mungkin sebelum benar-benar dilepas dilakukan sebuah tidankan untuk mengurangiu kualitas maupun kuantitas emisi yang muncul.

3. Strategi Pengurangan Emisi

Berbicara tentang strategi pengurangan emisi tentu ada banyak langkah atau tindakan yang bisa dilakukan. Terapkan metode yang tepat dan telah teruji mampu mengurangi emisi. Dengan strategi yang tepat maka pengurangan emisi akan berjalan optimal. 

Saatnya beralih ke teknologi yang go green dan ramah lingkungan. Energi terbarukan yang aman untuk jangka panjang pun saat ini cukup banyak ditemukan.

4. Implementasi dan Monitoring

Berbicara tentang kebijakan dan komitmen menjaga lingkungan akan menjadi sia-sia bila tidak diterapkan. Oleh karenanya menjadi penting kemudian untuk implementasi benar-benbar diterapakj dengans serius.

Selanjutnya tentu saja dengan monitoring untuk kemudian dilakukan perbaikan. Terutama pada sisi atau bagian yang belum berjalan optimal.

5. Pelaporan

Berbagai informasi yang ada harus dicatat dan laporkan ke pihak terkait. Tentu saja untuk memastikan semua aturan dan ketentuan telah dilaksanakan dengan baik.

Laporan disajikan pun harus transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Bukan sebatas hanya untuk “asal bapak senang”tapi benar kondisi real di lapangan.

6. Edukasi dan Kesadaran

Untuk sampai pada tahap tersebut maka menjadi penting untuk adanya edukasi ke semua pihak. Bagaimana kemudian semua pihak merasa bertanggung jawab untuk memastikan bumi tetap baik-baik saja.

Kesadaran menjaga bumi seisinya dari sampah juga menjadi keharusan dan segera disampaikan kepada anak-anak. Agar sedari dini dan patuh dan berkomitmen menjadikan peduli alam adalah sebuah gaya hidup.

7. Evaluasi

Hal lain tak kalah pentimng tenmtusa ja evaluasi menyeluruh atas berjalannya Emission Reduction Management. Dari hulu ke hilir harus diperhatikan dengan seksama dan tidak boleh terjadi kebocoran atau abai pada satu kondisi.

Kegiatan baik yang harus dilakukan sepanjang waktu dan melakukan inovasi atas apa yang terjadi. Ingat waktu terus berjalan dan bumi harus dijaga bila tidak ingin rusak.

Kita tentu tak ingin anak cucu kelak menerima dampak negatif atas ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semua itu tentu bisa dan harus mulai dari diri sendiri. 

Dengan melaksanakan 7 poin diatas maka emisi pembuangan akan bisa ditekan dengan optimal. Membantu sesama untuk kemudian saling menjaga dan menguatkan bahwa kita masih baik-baik saja.

Berbagi :