Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Waste Management ala Pertamina Gas Negara (PGN) Saka

Berbicara tentang limbah tentu menjadi sesuatu yang kompleks. Dan untuk memudahkan prosesnya tentu harus ada role model waste management atau tata kelola limbah yang tepat dan salah satunya sudah mempraktekkan adalah Pertamina Gas Negara (PGN) Saka. 

waste management
sakaenergi.com


PGN Saka sejak kemunculannya telah berkomitmen untuk mengelola limbah secara komprehensif. Dengan cara ini tentu dampak negatif bisa ditekan sedemikian rupa. Tujuannya tentu saja untuk menjaga kelestarian alam.

Limbah, baik itu yang bersifat padat, cair maupun gas harus dikelola dengan baik. Jika tidak tentu akan menimbulkan efek yang sangat besar dan mengancam keselamatan bumi seisinya.

PGN Saka telah memiliki standar operasional prosedur dalam prosesnya. Memastikan bahwa proses pengolahan limbah dapat dipertanggungjawabkan sesuai regulasi yang berlaku.

Limbah Rumah Tangga pun Harus Diolah

Diakui atau tidak, rumah tangga menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Secara sederhana tiap keluarga tentu melakukan produksi. Hal paling umum tentu saja memasak baik itu sayur-sayuran, daging hingga mie instan.

Dari semua kegiatan tersebut tentu akan muncul apa yang namanya limbah atau sampah. Terlihat sedikit bila dilihat dalam satu waktu.

Namun jangan salah bila dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi gunung sampah. Terlebih bila kegiatan ini dilakukan serempak oleh jutaan keluarga di Indonesia.

Dari informasi yang saya dapat mereka telah menerapkan prinsip 3R  atau Reduce, Reuse, Recycle. Prinsip ini tentu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dimulai dengan:

1. Reduce atau Pengurangan Limbah pada Sumbernya

Hal pertama yang bisa dilakukan tentu saja mengurangi jumlah limbah sejak di sumbernya. Sebagai contoh paling mudah saat berbelanja menggunakan kantong atau tas dari rumah. 

Selain itu sebisa mungkin tidak ada sampah atau residu. Mengoptimalkan semua bahan yang ada menjadi produk bernilai guna.

Mulai beralih ke bahan atau produk yang lebih ramah lingkungan. Untuk sampai pada tahap ini tentu butuh kecermatan dan kejelian tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin.

2. Reuse atau Pemanfaatan Kembali

Berbagai produk yang telah digunakan sebagian bisa digunakan kembali. Dengan cara ini selain mengurangi jumlah sampah juga bisa menghemat pengeluaran.

Gunakan dengan cermat produk atau barang yang telah dibeli. Semisal setiap kresek atau plastik yang ada tidak dibakar tapi digunakan kembali untuk proses / kegiatan lainnya.

3. Recycle atau Daur Ulang

Produk daur ulang kini memiliki nilai yang jauh lebih tinggi. Ada baiknya untuk mencoba mendaur ulang berbagai barang yang sekiranya tidak terpakai. Apabila tidak bisa melakukan sendiri maka ada baiknya libatkan pihak ketiga. 

Saat ini telah cukup banyak pihak-pihak yang melihat peluang ini dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Siapa tahu berawal dari sini kemudian bisa menjadi sumber penghasilan.

Kesadaran dan Edukasi

Tidak mudah untuk melakukan 3R di atas tapi juga bukan tidak mungkin melihat ada cukup banyak yang berhasil. Dalam prosesnya tentu butuh apa yang namanya kesadaran dan edukasi. 

Kesadaran ini harus dibangun dan dipahami bahwa menjaga bumi seisinya menjadi tanggung jawab bersama. Peran berbagai pihak pun dibutuhkan mengingat edukasi secara masif sangat dibutuhkan.

Pengetahuaan tentang tata kelola limbah atau waste management ini harus diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Menumbuhkan kesadaran hal baik akan membawa dampak baik pula.

Selanjutnya partisipasi masyarakat akan meningkat. Berbondong-bondong menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari. Satu hal yang besar akan dimulai dari hal yang kecil. 

Posting Komentar untuk "Belajar Waste Management ala Pertamina Gas Negara (PGN) Saka"