Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alvinia Christiany, Sosok Dibalik Teman Autis

Autis telah ada sejak dulu dan kondisi ini seringkali dianggap menjadi aib bagi sebagian orang. Tak jarang bila ada anak dalam kondisi “tak diinginkan” ini pun harus terkucilkan.

Alvinia Christiany
instagram.com/temanautis
Bukan hanya di masyarakat saja tapi lebih parahnya di lingkungan keluarga pun acap kali terjadi. Oleh karenanya menjadi penting pendidikan dan pemahaman tentang autis.

Terutama bagi lingkungan terdekat, baik itu orang tua atau keluarga tinggal serumah. Jangan sampai mereka yang seharusnya menjadi support system justru menjadi toxic.

Benar, tentu tak mudah menerima kondisi ini. Pada sebagian kasus autis baru dirasakan / ditemukan terlambat. Padahal bila peka maka akan bisa dilakukan deteksi dini.

Tujuannya tentu saja untuk mendukung dan memberikan support terbaik bagi mereka yang menderita autis. Fakta pun menunjukkan banyak anak hebat dan luar biasa meski mereka dinyatakan autis.

Autis sebagai Gangguan Sistem Saraf

Perlu dipahami bahwa autis atau autism spectrum disorder bukan penyakit keturunan atau penyakit sebagai akibat pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas.

Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja dan pada umumnya akan langsung terlihat tanda-tandanya sejak lahir. Namun demikian ada pula yang baru terlihat dan disadari saat anak usia tiga tahun.

Mereka yang menderita autis pada umumnya akan mengalami kesulitan dalam interaksi sosial. Bisa juga akan memiliki kebiasaan yang tidak ditemukan pada anak normal.

Satu kondisi yang sudah pasti tidak diinginkan siapapun itu. Oleh karenanya siapapun itu yang baik-baik saja harus hadir dan siap menjadi teman terbaik.

Alvinia Christiany Hadir bersama Teman Autis

Hal baik ini pun disambut antusias oleh sebagian masyarakat. Tak terkecuali mereka yang tinggal di ibu kota, salah satunya oleh Alvinia Christiany.

Perempuan cantik ini menggagas program Pejuang Teman Autis yang bertujuan menciptakan wadah pengetahuan bagi mereka yang ingin terlibat aktif sebagai teman autis. Mereka ini pun aktif mendampingi anak-anak autis.

Alvinia berharap langkah ini diikuti kelompok lainnya dari seluruh wilayah. Autis bukanlah sebagai sebuah penyakit yang harus dihindari, melainkan sebuah kondisi spesial yang membutuhkan pendampingan dan arahan khusus.

Cikal Bakal Kehadiran Teman Autis

teman autis
temanautis.com
Usut punya usut ternyata kegiatan baik ini telah ada sejak 2017. Jadi bukan baru saja digagas tapi benar-benar telah memberi dampak baik bagi masyarakat luas.

Tak dapat dipungkiri, mereka yang dalam kondisi khusus dan salah satunya adalah autis seringkali menjadi sasaran bully. Sekolah bukan lagi menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. Tak hanya itu saja anak-anak ini pada umumnya akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat pada umumnya.

Sebelum dikenal dengan Teman Autis, gerakan ini bernama Light Up Project. Namun satu tahun setelahnya atau pada 2018 mem-branding dengan visi lebih spesifik untuk anak-anak autis. Pada tahun ini pula lahir situs https://temanautis.com yang memberikan banyak informasi dan edukasi seputar autisme.

Menjadi wadah bagi siapapun yang mencari informasi seputar autisme. Berbagai informasi penting pun bisa ditemukan mulai dari klinik, tempat terapi, komunitas bagi anak autis hingga sekolah khusus pun tersedia.

Berbagai artikel seputar autis yang ditulis mereka yang ahli pun bisa ditemukan. Menjadi rujukan bagi mereka yang sedang membutuhkan informasi akurat.
 
Laman Temanautis.com juga menyediakan screening test awal gejala autis. Bisa digunakan para orang tua yang menemukan gejala anak autis pada anak usia 4 hingga 11 tahun.

Berbagai kegiatan dilakukan perempuan yang berprofesi sebagai desain interior tersebut. Bukan hanya sebatas mengkampanyekan via media online tapi mereka juga sering turun ke jalan. Tujuannya untuk langsung menyapa dan memberikan pemahaman yang benar seputar autis kepada masyarakat luas.

Mereka, anak-anak autis beserta para orang tua pun turun ke jalan. Tempat dipilih salah satunya adalah car free day Sudirman Jakarta. Selain membawa spanduk Teman Autis juga mengajak masyarakat untuk berinteraksi secara langsung.

Tak hanya itu saja, berbagai seminar autisme pun dilaksanakan. Tujuannya tentu saja untuk mempertemukan para orang tua dengan anak-anak yang lahir dalam kondisi spesial. Mereka dalam kegiatan ini bisa saling bertukar pikiran satu sama lain.

Mereka yang ahli dibidangnya pun turut dihadirkan. Meyakinkan para orang tua dan masyarakat umum kalau anak-anak ini benar spesial adanya dan butuh penanganan khusus untuk men-treatment.

Menjadi Bagian dari Satu Indonesia Awards

satu indonesia awards
detik.com
Apa yang dilakukan perempuan berambut panjang itu berbuah manis. Tahun ini, Alivinia bersama Teman Autis menjadi salah satu yang terbaik. Masuk dalam 6 besar untuk kategori kelompok.

Melihat apa yang dilakukan Teman Autis memberi dampak bagi masyarakat luas tentu menguatkan motivasi Alivinia. Tanpa awards pun mereka berupaya memberikan apa yang terbaik.

Berbagai kegiatan positif lain seputar autis pun kini disiapkan. Salah satunya adalah menyediakan konseling online agar lebih bisa menyentuh lebih banyak orang tua yang miliki anak spesial.

Harapannya tentu saja untuk lebih bisa membantu dan memberi manfaat bagi mereka yang autis. Tidak saja untuk mereka yang ada di Jabodetabek saja tapi bisa menjangkau seluruh Indonesia.

Posting Komentar untuk "Alvinia Christiany, Sosok Dibalik Teman Autis"