Dua Sumber Energi Terbarukan Siap Pakai, Ada di Sekitar Kita

Tak ada yang meragukan bila Indonesia adalah salah satu negara paling kaya di dunia. Di mana negara ini miliki sumber daya alam yang begitu melimpah.

pixabay.com

Bukan hanya miliki hutan yang begitu luas, laut yang mengelilingi belasan ribu pulau tapi juga air yang tak pernah surut sepanjang tahun.

Menjadi kesempatan bagi siapa saja yang mampu berinovasi dan mencipta hal baru. Tak terkecuali memanfaatkan sumber daya air.

Baik itu air yang mengalir dengan debit keras ataupun air yang tenang. Ingat kata pepatah, “air tenang pun bisa menghanyutkan.” Pun demikian dalam proses pemanfaatan apa yang ada di sekitar kita.

Fakta lain yang cukup menarik tentunya negara ini tak pernah kekurangan sinar matahari. Hampir bisa dipastikan bila matahari bisa bersinar sepanjang tahun.

Dan energi yang ada di perut bumi pun cukup baik dan bisa dimanfaatkan menjadi sumber daya yang senantiasa terbarukan.

Mengenal Apa Itu Hydropower dan Geothermal Beserta Perbedaannya

Pembahasan terkait apa itu hydropower dan geothermal serta bagaimana memanfaatkan telah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Dikutip dari Wikipedia hydropower atau tenaga air dapat dikatakan sebagai energi yang didapat dari air mengalir. Sementara itu seperti kita tahu pada dasarnya air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Selama keseimbangan bumi ini tetap terjaga maka energi yang diciptakan air tidak akan pernah habis. Air yang ada ketika terkena panas matahari maka akan menguap.

Setelah itu terjadi kondensasi atau menjadi awan dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Air dari gunung juga akan mengalir melalui sungai dan berakhir di laut. Siklus ini terjadi sepanjang tahun. 

Pada umumnya energi air diciptakan dari air yang dibendung. Tujuannya untuk menciptakan energi yang lebih baik dan lebih sempurna daripada air mengalir tanpa perlakuan khusus.

Sementara itu dikutip dari situs yang sama, Geothermal dapat dikatakan sebagai energi panas bumi atau energi yang dihasilkan dari panas bumi.

Energi ini terbentuk di dalam kerak bumi dan suhu yang ada akan berbeda-beda di tiap wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari batuan atau mineral yang ada di dalamnya. 

Selain itu juga dipengaruhi gas yang ada hingga panas matahari yang masuk ke dalam perut bumi. Yang mana semua itu secara umum akan dipengaruhi ekosistem yang ada di perut bumi.

Pemanfaatan Hydropower maupun Geothermal

Di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia sendiri saat ini baik hydropower maupun geothermal telah dimanfaatkan. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan adanya pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan dasar baik itu air maupun panas bumi.

Dengan teknologi yang tepat maka 2 sumber energi terbarukan ini bisa jadi solusi. Terutama atas menipisnya energi yang populer saat ini semisal minyak dan batu bara.

Energi yang didapat dari hasil eksploitasi perut bumi tersebut membutuhkan proses panjang untuk kemudian bisa dinikmati. Seperti kita tahu bahwa fosil yang ada harus berusia ribuan tahun untuk kemudian bisa diolah.

Lain cerita dengan aliran air dan panas bumi. Di mana 2 sumber energi ini sangat melimpah tinggal pertanyaan selanjutnya bagaimana diolah sebaik mungkin untuk kemakmuran bersama.

Energi Terbarukan Sebagai Solusi Energi di Masa yang Akan Datang

Dengan mengetahui semua kelebihan yang ada pada hydropower maupun geothermal maka 2 sumber energi tersebut dapat dikatakan sebagai jawaban. Terutama atas kebutuhan energi di masa yang akan datang.

Pertanyaan selanjutnya tinggal bagaimana komitmen pemerintah dan stake holder terkait untuk menjaga kelestarian bumi dan memanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai kemudian sumber energi terbarukan ini diabaikan dan kemudian kita mengalami krisis energi.

Lebih parahnya lagi bila kelestarian alam tidak terjaga yang kemudian mengakibatkan bencana sebagai ketidakseimbangan ekosistem.

Siapapun itu, ada baiknya untuk menjaga komitmen. Lebih bisa menjaga kelestarian bumi.

Paling mudah sebagai pribadi kita tidak membuang sampah sembarangan karena mengakibatkan banjir. Selain itu kurang gas yang akan merusak lapisan ozon sebagai efek rumah kaca yang akan meningkatkan panas bumi secara berlebih. 

Berbagi :