Langkah Kecil Tapi Nyata untuk Menyelamatkan Bumi
Terdengar paradoks pastinya bila ada diskusi tentang bagaimana menyelamatkan bumi seolah begitu antusias. Tapi faktanya dalam kehidupan sehari-hari masih nampak perilaku yang cenderung negatif. Pelan tapi pasti apa yang dilakukan sehari-hari bila tidak hati-hati akan merusak bumi secara berkelanjutan.
kbr.id |
Untuk itu bolehlah saya menuangkan unek-unek ini. Saya juga bukan orang yang memiliki kapasitas besar dimana apa yang saya kerjakan memiliki dampak besar.
Hanya seperti manusia lainnya. Seorang ibu rumah tangga yang doyan nulis dan ingin bercerita menggunakan sudut pandang pribadi. Namun demikan untuk menguatkan argumen saya tetap akan menyertakan sumber yang relevan.
Satu pekerjaan tanpa kepastian harus diambil mengingat hidup harus terus berjalan. Sama halnya dalam menjaga dan menyelamatkan bumi. Harus dilakukan mulai dari yang kecil tapi konsisten untuk jangka panjang.
Saya yakin tiap individu bisa turut serta menjaga kelestarian alam. Sekali lagi tak harus melakukan hal besar. Cukup lakukan hal kecil itu secara konsisten dan bila dilakukan orang banyak tentu akan berdampak besar.
Langkah Kecil yang Bisa Dilakukan
Kegiatan ini bisa dilakukan oleh semua orang tanpa kecuali. Yang dibutuhkan hanya kedisiplinan dan tekad untuk tidak menjadi oknum yang merusak bumi.
Hal-hal kecil yang dengan sangat mudah bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelamatkan bumi harus menjadi gaya hidup. Dan pastinya menjadi contoh untuk anggota keluarga yang lain.
Berikut beberapa diantaranya:
1. Belanja membawa kantong sendiri
2. Ke mana-mana membawa botol minuman
3. Tidak buang sampah sembarangan
4. Pisahkan sampah
5. Gunakan air seperlunya
6. Cabut charger bila tidak dipakai
7. Hemat listrik dan tidak boros dalam menggunakan AC
8. Tidak membuang makanan yang masih layak
9. Menggunakan transportasi umum baik itu kereta atau bus
Fakta cukup menarik bila saya hanya bisa melakukan hal-hal kecil maka dengan mudah menemukan mereka yang luar biasa berperan serta untuk menyelamatkan bumi. Bukan hanya kemarin sore, tapi langkah ini telah dilakukan sejak lama dan kini menuai manfaat untuk lingkungan sekitar.
Patut diajungi jempol tentunya karena mereka bisa menjaga kelestarian alam dimana mereka tinggal dengan caranya masing-masing. Tak kenal usia karena mereka ada yang masih muda dan ada juga yang telah cukup tua.
Berikut diantaranya:
1. Davina Veronica
Namanya cukup populer di telinga karena ia memang aktris dan model tapi siapa sangka ia adalah sedikit pesohor yang bisa membuktikan sumbangsihnya dalam menyelamatkan bumi.
Ia adalah salah satu aktivis yang peduli dengan kelestarian alam khususnya hutan Kalimantan. Nampak jelas ia melihat hutan mulai rusak salah satunya sebagai akibat pembalakkan.
Ia tak canggung untuk turun langsung ke hutan dan melakukan serangkaian kegiatan untuk menyelamatkan. Orang utan yang harusnya bisa hidup tenang di hutan sebagai habitat mereka mulai tergusur. Wajar kemudian bila mahluk ini merasa terganggu.
2. Zul Karnedi
Bapak 6 anak ini bagi masyarakat Bengkulu dikenal sebagai seorang bidan bagi penyu. Ribuan penyu lahir dari tangan dinginnya.
Di awal ia adalah pemburu penyu tapi dalam prosesnya kini ia menjadi penyelamat penyu.
Hal yang dilakukan dan sempat mendapat cibiran adalah saat ia bersama istri dan anak menanam ratusan pohon Cemara Laut di bibir pantai sepanjang 2,5 kilometer. Pohon ini ditanam untuk menahan abrasi yang menerjang desa mereka.
Selanjutnya mantan pemburu penyu untuk di jual dan dinikmati ini berubah 180 derajat. Bagaimana ia kemudian secara konsisten menjadi penyelamat penyu.
Kamu bila ingin melihat lebih dekat bisa berkunjung ke Desa Pekik Nyaring, Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Kini ia tak sendiri karena telah ada Kelompok Pelestari Penyu Alun Utara yang berdiri 2016 silam.
3. Mubariq Ahmad
Nama yang satu ini sudah pasti dikenal oleh mereka yang berkecimpung dalam usaha menyelamatkan bumi. Ia adalah Direktur Eksekutif WWF Indonesia dari tahun 2003 hingga 2009. Dan saat ini menjabat Direktur Eksekutif dari Yayasan Strategi Konservasi Indonesia.
Pria kelahiran padang ini menekankan bahwa sudah saatnya semua orang turut serta melakukan berbagai upaya untuk menahan laju perubahan iklim guna menyelamatkan bumi.
Masih menurut pria kelahiran 1960 ini, dampak dari perubahan iklim ini telah begitu nyata. Saat ini bencana banjir sering terjadi, perubahan cuaca juga tidak menentu dan mereka yang terdampak paling mencolok di sektor pertanian karena musim tidak teratur.
4. Widyanti Yuliandari
Beberapa nama yang cukup menarik diantara para narasumber adalah mereka para blogger. Widyanti Yuliandari yang saat ini menjabat sebagai ketua umum komunitas blogger Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) ini juga getol menyuarakan aspirasi lewat tulisan. Begitu mudah ditemukan tulisannya yang membahas isu lingkungan.
Menurutnya saat ini blogger harus lebih rajin mencari informasi seputar lingkungan untuk kemudian disuarakan. Semakin kaya akan literasi maka blogger akan lebih mudah mengemas tulisan.
Bisa juga memulai menyuarakan dari apa yang dilihat dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan sudut pandang masyarakat awam. Paling penting adalah melakukan langkah nyata daripada menunggu sempurna tapi tak kunjung menulis.
5. Siti Hairul Dayah
Satu lagi blogger yang kali ini ikut menjadi narasumber adalah Siti Hairul Dayah si empunya Catatan Si Emak. Ia melakukan kegiatan nyata dalam upaya mencegah kerusakan bumi dengan menggunakan menscup sebagai pengganti pembalut.
Perlu diketahui bahwa pembalut yang ada di pasaran itu bukanlah produk ramah lingkungan. Oleh karena itu pendiri sekolah perempuan yang bernama Emak School ini mengajak para wanita untuk lebih peduli pada pelestarian lingkungan hidup dengan tidak lagi menggunakan pembalut.
Perlu digarisbawahi kerusakan alam akan berbanding lurus dengan krisis iklim. Bahkan krisis HAM PBB secara tegas menyatakan krisis iklim akan mengancam hak asasi warga di seluruh dunia.
Mereka yang paling bertanggung jawab tentu saja pemerintah dan pebisnis. Pemerintah hendaknya membuat kebijakan yang lebih efektif dan berprinsip untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Masih dari sumber yang sama diketahui bahwa ekstraksi bahan bakar fosil naik 2 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Data lain menunjukkan 71% emisi gas rumah kaca industri dihasilkan oleh kurang dari 100 entitas bisnis. Sangat mengkhawatirkan tentunya karena ini terjadi di seluruh dunia.
Fakta yang terlihat dan dirasakan di sekitar kita dengan adanya perubahan iklim diantara berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini tentu akan sangat bahaya.
Selain air akan meluncur diatas permukaan tanah dan mengakibatkan banjir juga akan mengurangi kualitas hasil pertanian. Artinya ini juga akan mengancam keanekaragaman hayati dan ekosistem secara tidak langsung.
Dari webinar ini setidaknya saya temukan beberapa cara untuk mengatasi perubahan iklim. Bila hal ini dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan pastinya akan membawa bumi yang lebih baik.
Berikut diantaranya:
1. Peran NGO dan Komunitas
Berharap kepada pemerintah dan industri itu pasti. Selain itu tentunya ada peran NGO dan komunitas yang peduli terhadap kelestarian alam untuk lebih “menggigit”.
Di Indonesia sendiri saat ini banyak NGO dan komunitas yang fokus. Kehadirannya juga bisa menjadi kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang kurang sesuai atau industri yang berlebihan dalam menjalankan usaha yang bisa saja merusak alam.
2. Peran Blogger
Beruntung saya memiliki sedikit kemampuan dalam menulis. Ada banyak hal yang kemudian bisa saya tuliskan untuk kemudian dibaca khalayak ramai.
Jujur saat ini saya lebih suka mengabarkan kabar baik. Namun bila ada yang tidak sesuai dengan hati nurani kenapa tidak!
Sudah saatnya blogger ambil bagian dalam mengedukasi pembaca tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik. Terutama tentang gaya hidup yang cenderung merusak bumi.
3. Peran Keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kelestarian bumi. Bagaimana mereka saling mengingatkan untuk menjaga perilaku tidak berlebihan dan cenderung sia-sia.
Anak bila diberi contoh yang baik tentu akan mengikuti. Kelak ketika besar mereka juga sadar pentingnya menjaga kelestarian bumi.
4. Peran Individu
Paling penting bagi manusia dewasa itu untuk saling menjaga dan mengingatkan. Bumi rusak akibat ulah kita dan kelak bila terjadi bencana akan kembali ke kita sesuai hukum alam, tabur tuai.
Hanya mereka yang memiliki ego besar dan tidak bisa berpikir jauh ke depan yang akan merusak bumi.
Semua tokoh di atas beneran bertindak nyata ya mba.. saya masih punya pr ni. Pospak sekali pakai punya anak masih menjadi pr besar.
BalasHapusYes, setuju...saling menjaga juga mengingatkan, Benar adanya, bumi rusak akibat ulah manusia dan kelak bila terjadi bencana akan kembali ke kita sesuai hukum alam. Maka, diperlukan langkah nyata dari kita semua
BalasHapusAku pun sekarang ini sedang terus berusaha untuk selalu menjaga bumi, dengan melakukan kebiasaan dari diri sendiri dan keluarga dulu.
BalasHapusSekecil apapun pasti terap berdampak ya mbak..
BalasHapusSemua bisa bantu menjaga bumi tetap lestari
Dari 9 daftar kegiatan sehari hari yang harus dilakukan, nomor 9 aku belum bisa jalaninnya Mba. Soalnya masih suka naik ojol dobanding kereta atau bus ke kanyor.
BalasHapusyang paling penting peran individu manusia itu sendiri bagaimana menjaga bumi ini serta perubahan iklim yang ada, sukses selalu dengan blogcompetition dari KBR
BalasHapusPeran individu bagi saya pribadi mungkin memang blm banyak. Tapi setidaknya saya dan suami terus mengajarkan kepada anak didik dan anak kandung untuk membuang sampah di tempatnya.
BalasHapusKecil, tapi semoga bermanfaat kelak
Semua orang punya peran untuk menjaga lingkungan, ya, apapun profesi maupun latar belakang kita
BalasHapusAku ketjnggalan live nya nih Mbak tempo hari. Btw aku sejak 2017 juga concern soal isu lingkungan ya meskipun dampak ya masih seputar keluarga hehe
BalasHapusBanyak upaya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi mulai dari yang kecil saja ya
BalasHapusYa Allah...
BalasHapusSedihnya kalau melihat bumi saat ini. Semua mua demi kepentingan dan kebutuhan manusia secara egois.
Semoga dengan langkah kecil yang dilakukan setiap keluarga, bisa membawa perubahan yang besar untuk bumi.
Semua sudah dilakukan, cuma satu yang sulit untuk dilakukan secara konsisten,, yaitu memilah sampah.. saya sudah pisahkan semua sampah rumah tangga,,tapi saat diangkut mobil pengumpul sampah semua tetap di satukan
BalasHapus