Waduh, Jatim Ungguli DKI Jakarta dan Hampir Setengah ada di Surabaya
Sebagai ibu rumah tangga saya juga merasa gelisah dan khawatir dimana Jawa Timur telah mengungguli DKI Jakarta dalam jumlah kasus Covid-19. Berdasar data yang disampaikan Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, total kasus di Jatim telah mencapai 10.901. Hal ini karena pada Jumat (26/6) terjadi penambahan 356 kasus.
Sementara itu untuk peringkat kedua dipegang DKI Jakarta dengan 10.795 kasus. Pada hari yang sama terjadi penambahan 205 kasus.
Yang lebih membuat saya gelisah adalah jumlah kematian yang timbul akibat Covid-19 yang juga ternyata ada di Jawa Timur. Hingga Jumat, 26 Juni 2020 telah dikonfirmasi kematian di Jatim akibat Covid-19 di angka 796. Sementara itu untuk pasien sembuh baru diangka 3.429.
Dari total 10.901 kasus di Jatim, Kota Surabaya menjadi penyumbang terbesar dengan angka 5.157 kasus. Besarnya jumlah kasus yang terjadi di Kota Pahlawan ini harus menjadi perhatian khusus.
Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka harus mampu menurunkan kasus dalam waktu 2 pekan.
Semua itu tentu hanya bisa terjadi bila melibatkan semua pihak tanpa kecuali. Baik itu pemerintah maupun warga harus bersinergi.
Hal kecil yang bisa kita lakukan harus sebisa mungkin di lakukan. Dan pastinya bila semua orang melakukan maka akan menjadi kontribusi besar untuk menurunkan kasus Covid-19.
Dan buat para ibu-ibu atau emak-emak sebisa mungkin harus bisa mengenali gejala awal Covid-19. Dengan demikian nantinya bisa di ambil tindak lanjut untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih masif.
Sama seperti penyakit pada umumnya, demam dapat menjadi indikator pertama yang paling mudah di kenali. Bila suhu panas mencapai 38 derajat Celcius maka harus segera diambil tindakan.
2. Batuk kering dan sakit tenggorokan.
Selain demam biasanya yang paling nampak sebagai gejala awal adalah adanya batuk kering dan sakit tenggorokan. Bila dulu mungkin kita biasa dengan rasa sakit ini maka ada baiknya untuk lebih diperhatikan.
3. Sesak napas
Kesulitan bernapas juga bisa menjadi indikator bagi mereka yang terpapar virus yang hingga saat ini belum ada obatnya ini.
4. Mudah lelah
Ciri lain yang nampak bagi mereka yang terpapar adalah mudah lelah. Bahkan hanya melakukan aktivitas kecil saja bisa jadi seseorang yang terpapar akan langsung kelelahan.
Sementara itu beberapa ciri lain yang nampak adalah rasa tidak nyaman, nyeri, diare, mata merah, sakit kepala, melemahnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit atau perubahan warna kulit khususnya pada jari tangan atau jari kaki.
Mereka yang berada dalam gejala ringan biasany akan sehat hanya dengan melakukan perawatan mandiri di rumah saja. Biasanya gejala ini akan ditemukan pada hari ke 5 atau 6 pasca terinfeksi virus.
Apabila pengetahuan dasar ini telah dipahami kita tentu akan merasa lebih aman bila ciri-ciri itu tidak nampak. Namun jangan salah, ternyata banyak kasus di temukan dengan orang tanpa gejala.
Artinya mereka yang terlihat sehat pun ketika dilakukan tes covid bisa dinyatakan positif. Oleh karena itu bagi siapa saja yang memiliki potensi akan risiko ini disarankan untuk mengikuti tes ini.
Khusus bagi kamu yang ada di Kota Pahlawan dan tidak mau repot bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mendapat kemudahan dalam Covid Test Surabaya. Dengan aplikasi ini kita bebas memilih waktu dan lokasi tes sesuai dengan keinginan kita.
Caranya sangat mudah sekali cukup buka situs atau download aplikasi Halodoc via smartphone. Bikin akun dan lengkapi informasi yang dibutuhkan.
Bila sudah memiliki akun dan mengaktifkan GPS maka mereka yang tinggal di Surabaya akan langsung menemukan beberapa lokasi yang bisa dipilih untuk covid test. Untuk jenis test sendiri terdapat 2 pilihan, bisa rapid test atau test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Sebisa mungkin yang dipilih adalah PCR atau yang lebih dikenal dengan Swab Test karena hasilnya lebih akurat. Dengan hasil test ini tentu kemudian bisa diambil tindakan yang perlu untuk bersama-sama menurunkan jumlah kasus Covid di tanah air.
freepik.com/starline |
Yang lebih membuat saya gelisah adalah jumlah kematian yang timbul akibat Covid-19 yang juga ternyata ada di Jawa Timur. Hingga Jumat, 26 Juni 2020 telah dikonfirmasi kematian di Jatim akibat Covid-19 di angka 796. Sementara itu untuk pasien sembuh baru diangka 3.429.
Dari total 10.901 kasus di Jatim, Kota Surabaya menjadi penyumbang terbesar dengan angka 5.157 kasus. Besarnya jumlah kasus yang terjadi di Kota Pahlawan ini harus menjadi perhatian khusus.
Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka harus mampu menurunkan kasus dalam waktu 2 pekan.
Semua itu tentu hanya bisa terjadi bila melibatkan semua pihak tanpa kecuali. Baik itu pemerintah maupun warga harus bersinergi.
Hal kecil yang bisa kita lakukan harus sebisa mungkin di lakukan. Dan pastinya bila semua orang melakukan maka akan menjadi kontribusi besar untuk menurunkan kasus Covid-19.
Dan buat para ibu-ibu atau emak-emak sebisa mungkin harus bisa mengenali gejala awal Covid-19. Dengan demikian nantinya bisa di ambil tindak lanjut untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih masif.
Berikut gejala awal Covid-19:
1. DemamSama seperti penyakit pada umumnya, demam dapat menjadi indikator pertama yang paling mudah di kenali. Bila suhu panas mencapai 38 derajat Celcius maka harus segera diambil tindakan.
2. Batuk kering dan sakit tenggorokan.
Selain demam biasanya yang paling nampak sebagai gejala awal adalah adanya batuk kering dan sakit tenggorokan. Bila dulu mungkin kita biasa dengan rasa sakit ini maka ada baiknya untuk lebih diperhatikan.
3. Sesak napas
Kesulitan bernapas juga bisa menjadi indikator bagi mereka yang terpapar virus yang hingga saat ini belum ada obatnya ini.
4. Mudah lelah
Ciri lain yang nampak bagi mereka yang terpapar adalah mudah lelah. Bahkan hanya melakukan aktivitas kecil saja bisa jadi seseorang yang terpapar akan langsung kelelahan.
Sementara itu beberapa ciri lain yang nampak adalah rasa tidak nyaman, nyeri, diare, mata merah, sakit kepala, melemahnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit atau perubahan warna kulit khususnya pada jari tangan atau jari kaki.
Mereka yang berada dalam gejala ringan biasany akan sehat hanya dengan melakukan perawatan mandiri di rumah saja. Biasanya gejala ini akan ditemukan pada hari ke 5 atau 6 pasca terinfeksi virus.
Apabila pengetahuan dasar ini telah dipahami kita tentu akan merasa lebih aman bila ciri-ciri itu tidak nampak. Namun jangan salah, ternyata banyak kasus di temukan dengan orang tanpa gejala.
Artinya mereka yang terlihat sehat pun ketika dilakukan tes covid bisa dinyatakan positif. Oleh karena itu bagi siapa saja yang memiliki potensi akan risiko ini disarankan untuk mengikuti tes ini.
Khusus bagi kamu yang ada di Kota Pahlawan dan tidak mau repot bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mendapat kemudahan dalam Covid Test Surabaya. Dengan aplikasi ini kita bebas memilih waktu dan lokasi tes sesuai dengan keinginan kita.
Caranya sangat mudah sekali cukup buka situs atau download aplikasi Halodoc via smartphone. Bikin akun dan lengkapi informasi yang dibutuhkan.
Bila sudah memiliki akun dan mengaktifkan GPS maka mereka yang tinggal di Surabaya akan langsung menemukan beberapa lokasi yang bisa dipilih untuk covid test. Untuk jenis test sendiri terdapat 2 pilihan, bisa rapid test atau test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Sebisa mungkin yang dipilih adalah PCR atau yang lebih dikenal dengan Swab Test karena hasilnya lebih akurat. Dengan hasil test ini tentu kemudian bisa diambil tindakan yang perlu untuk bersama-sama menurunkan jumlah kasus Covid di tanah air.
Posting Komentar untuk "Waduh, Jatim Ungguli DKI Jakarta dan Hampir Setengah ada di Surabaya"