Cara Agar Anak Mudah Diarahkan Orang Tua
Cara agar anak mudah diarahkan tentu ingin diketahui oleh
para orang tua. Sebab dengan hal ini, kita bisa membentuk anak menjadi pribadi yang
lebih baik.
linamuryani.com |
Memiliki anak baik, soleh, dan berprestasi dibidang akademik,
impian mayoritas orang tua. Selain membuat bangga, juga akan merasa memiliki
aset terbaik. Anak soleh bukan hanya bisa menyelamatkan kita di dunia, tapi
juga di akhirat kelak.
Tentu kita sering mendengar jika anak seperti selembar kertas
putih. Mau jadi apa kertas putih tersebut, akan sangat ditentukan orang tuanya.
Artinya kita sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak.
Jadi ayah bunda, jika seandainya ada sikap salah dari sikap
anak sebaiknya jangan menyalahkan. Mari kita koreksi diri sendiri, jangan-jangan
ada yang salah dari cara kita mendidik dan membimbingnya.
5 Cara Agar Mudah Diarahkan
Orang Tua
Ada banyak hal yang bisa lakukan untuk membentuk dan mendidik kepribadian
anak. Setidaknya ada 5 cara yang bisa lakukan, sehingga anak mudah diarahkan ke
hal-hal baik.
1. Berdoa dengan Maksimal
Sebagai makhluk Tuhan kita harus senantiasa sadar bahwa tugas
manusia hanya berusaha. Para ulama, wali, hingga nabi sekali pun tugasnya hanya
ikhtiar.
Pemahaman ini harus kita tanamkan dalam hati dan keyakinan
dengan sangat baik. Dengan begitu kita tidak menjadi pendidik yang kaku. Tidak
memaksakan agar anak menjadi sesuai keinginan hingga menjadiksn sosok orang tua
layaknya diktator yang justru membuat anak takut.
Baik tidaknya kepribadian seseorang itu ada di hati. Hati
akan menentukan pikiran dan tindakan seseorang. Jangan lupa untuk senantiasa
berdoa agar anak kita memiliki hati yang baik.
Sesekali ajak bicara meski bisa jadi ia belum paham, baik
dalam keadaan tidur maupun terjaga. Katakan, “Nak, mama ingin kamu menjadi anak
sholeh”. Bisa berguna untuk agama, manusia dan negara. Bisa menuntun mama dan
papa kelak menuju pintu surga.
Jika sering dilakukan, insya Allah akan tertanam kuat dalam
alam bawah sadar anak. Hingga ketika dewasanya ia bisa benar-benar menjadi
pejuang agama dan kebenaran, serta dirindukan surga.
2. Menyayangi Tapi Bukan
Dimanja
Dalam hal menyayangi anak kita harus menyesuaikan usianya.
Boleh saja banyak menuruti keinginan anak ketika ia masih balita. Di masa itu
anak memang seperti raja yang harus dituruti segala keinginannya.
Saat anak masih usia balita, meski tanpa diminta saya pun
sering membelikannya mainan. Memeluk dan menciumnya ketika menangis adalah
salah satu aktivitas yang wajib.
Begitu pun saat anak bermain, belajar berjalan, tidur dan
lainnya, bentuk-bentuk kasih sayang fisik memang sangat mereka butuhkan.
Ketika anak sudah berusia lebih dari 5 tahun, mulailah
membiasakan anak untuk hidup disiplin dan mandiri. Membiasakannya bangun
pagi-pagi, sholat, mandi, dan lain sebagainya.
3. Tidak Berbicara Kasar dan
Keras
Agar ayah bunda bisa selalu didengar anak, hindari sebisa
mungkin berbicara dengan kasar dan keras pada anak. Selalu berbicara dengan
penuh kelembutan akan membuat setiap yang diucapkan didengar, dan masuk hingga
relung hati terdalam.
Kelembutan juga akan membuat kita menjadi pribadi yang
disayangi anak. Dengan rasa sayang tersebut anak akan senantiasa mendengar apa
yang diucapkan.
4. Memberikannya Pemahaman
Tentang Agama
Agama selain rambu-rambu juga menjadi rem dalam kehidupan.
Orang-orang seringkali tersesat arah, belum tentu tak memiliki rem. Hanya saja
rem yang mereka miliki kurang daya cengkramnya, atau bahkan telah rusak.
Ayah bunda tentu pernah mendengar pepatah bijak “Agama tanpa ilmu lumpuh, ilmu tanpa agama
buta.” Kata-kata tersebut mengajarkan kita akan betapa pentingnya ilmu.
Tanamkanlah pemahaman agama sedini mungkin terhadap anak,
utamakan dibanding jenis ilmu apa pun.
Mendahulukan ilmu lain dari pada ilmu agama, bisa berakibat tidak baik
dikemudian hari.
Misalnya saja anak menganggap lebih hebat dari orang tuanya,
atau menganggap orang tuanya tidak tahu apa-apa.
5. Memberikan Lingkungan yang
Baik
Setelah ayah bunda sudah mendidiknya dengan baik selama di
rumah, pastikan anak senantiasa mendapatkan lingkungan yang baik. Film Tarzan
adalah salah satu pembelajaran, bahwa lingkungan bisa membentuk karakter
seseorang.
Manusia purba zaman dulu tidak malu meski tidak menggunakan
pakaian. Sebaliknya, di lingkungan normal saat ini seorang wanita akan sangat
malu jika auratnya sampai terlihat orang lain.
Berikan lingkungan terbaik untuk anak, diantaranya adalah
masjid dan pondok pesantren. Dan bila ingin mendapat pesantren terbaik ada
baiknya coba lihat beberapa pesantren terbaik saat ini.
Posting Komentar untuk "Cara Agar Anak Mudah Diarahkan Orang Tua"